KEBERSERAHAN DIRI


DAMAI SEJAHTERA

BLOG INI HANYA UNTUK MANUSIA YANG MENDAMBAKAN PERDAMAIAN DUNIA KHUSUSNYA ANAK-ANAK ABRAHAM AGAR TERCIPTANYA SEBUAH SYSTEM KEHIDUPAN KEBERSERAHAN DIRI, DAMAI DAN SEJAHTERAH

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat/firman (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tiada kita abdi kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah." Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."

Laman

Minggu, 11 April 2010

SNOUCK HURGRONJE

Pada Abad 19, Belanda menugaskan seorang cendikiawan, Dr.Snouck
Hurgronye, untuk mempelajari Aceh lebih mendalam dan mengetahui lebih jauh
tentang rakyat Aceh dalam upaya penaklukan negeri tersebut.

Kajiannya menjadi acuan strategi pemerintah kolonial Hindia Belanda
untuk menaklukan Aceh dan daerah Nusantara lainnya.

Dr.Snouck menjelajah Aceh pedalaman selama 2 tahun yg kemudian memberikan
petunjuknya kepada Van Heutz, Gubernur militer Aceh (1898-1904) supaya golongan
Keumala (Sultan Keumala) dikesampingkan. Yang harus diserang adalah golongan
Ulama, dimana ulamalah yg menjadi motor penggerak pergerakan perlawanan.

Gerakan perlawanan yg dipimpin para Ulama tersebut sedemikian militannya
hingga rakyat Aceh terlihat sebagai satu kekuatan perlawanan yg homogen
yg tidak pernah terkalahkan oleh Belanda meskipun hanya dengan taktik gerilya.

Dr.Snouck tahu benar, rakyat Aceh harus diambil hatinya dan dijauhi dari golongan
Ulama Islam garis keras yg selalu bercita2 revolusi dengan pergerakan perlawanan
terhadap pemerintah Hindia Belanda.

Dengan nasihat Dr.Snouck, Belanda membangun jembatan2, Irigasi, Jalan2, serta
Masjid2 yg semakin diperbanyak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan simpati
rakyat Aceh dan memenjarakan wacana dan ruang lingkup kaum muslim
menjadi hanya seluas masjid.

Ia bukan hanya menjadi penasihat Gubernur,
tetapi juga melakukan upaya pendekatan langsung kelapangan terhadap Islam moderat.

Pengetahuannya terhadap Islam memberikan inspirasi untuk memperkuat
pemahaman sekuler terhadap kalangan Islam moderat.

Tidak hanya itu, Dr.Snouck lah yg menjadi Kepala Perkumpulan Ulama buatan
Belanda yg banyak memberikan fatwa sunnah terhadap ritual seperti wirid dan tahlil
yg bercampur dengan tradisi lokal yg klenik, fatwa makruh memiliki Al-Qur'an
bertafsir dan fatwa larangan khotbah Jum'at di Masjid dgn bahasa lain
selain bahasa Arab.

Dr.Snouck juga berhasil menyusup pergi Haji. Catatannya yg berjudul
Het Mekkaansche Feets (Perayaan Mekah, 1880) menjadi disertasi gelar Doktornya
di Universitas Leiden.

Beberapa bulan di Mesir, kemudian Snouck belajar Alquran di Jeddah.
Pada 21 Februari 1885, dengan menunggang unta dan ditemani seseorang dari Jawa,
dari Jeddah ia bertolak ke Mekah. Ia ke sana setelah mendapat rekomendasi dari
konsul Belanda di Jeddah.

Dikalangan Islam moderat, Dr.Snouck dikenal sebagai seorang mu'alaf yg pulang
Haji, yg tanpa disadari mengajarkan dikotomi terhadap Islam, mengkebiri
nilai Jihad, dan menjauhkan wacana dari revolusi, karena wacana inilah yg
menyulitkan penaklukan Aceh dan wilayah Hindia Belanda lainnya.

Sebaliknya, Dr.Snouck mengakomodasi golongan Keumala dengan fasilitas
infrastruktur yg dibangun, dan golongan Islam moderat dengan membangun masjid2,
menyebarkan wacana perdamaian, dan wacana suffi zuhud (menjauhi dunia)
yg selalu berorientasi akhirat, dengan tujuan tak lain membangun sikap pasrah
terhadap takdir kolonialisme kafir.

Bukan hanya di Aceh, kajiannya terhadap perkembangan pesantren2 di Jawa juga
merupakan hasil seleksi dari nasihatnya kepada pemerintah Hinda Belanda.
Belanda tidak menganggap gerakan2 pesantren di Jawa Timur yg berhaluan
moderat sebagai ancaman, meskipun beberapa di Tasik-Jawa Barat langsung
diberantas karena berakar perlawanan.

Snouck, pemuda kurus berjanggut ini pernah tinggal di kota Mekah dengan nama
Abdul Ghaffar (Hamba yang Pemaaf). Orang banyak yang menyangka Snouck
memang sudah memeluk agama Islam. Pendapat itu disanggah Daniel van der Meulen,
seorang penganut ajaran Calvin. Menurutnya, Snouck tetaplah seorang Kristen sampai
dia meninggal dunia (1857-1936).

Blogers, strategi penyusupan Snouck Hurgronye bukan yg pertama dan
luar biasa yg dilakukan oleh orang Kafir, tetapi merupakan strategi spionase
klasik dalam sebuah upaya penganiayaan atau upaya pembusukan ajaran Tuhan.

Penyusupan ini bertujuan memberikan orang sebuah pelajaran mematikan.
Pelajaran itu bernama Pelajaran Tak Berdaya. Orang diberi pemahaman untuk tak berdaya.
Orang jadi nrimo atas nasib yg menimpa mereka.
Orang jadi ikhlas atas nasib bangsanya sebagai sebuah takdir Ilahiah.
Hingga pada akhirnya, tak kan ada perlawanan yg revolusioner, akibat akar keyakinannya
sudah tak lagi membahayakan kepentingan para penindas.

Jika anda perhatikan bagaimana sejarah Roma menguasai daerah2 jajahan,
terlihat strategi pembusukan yg sama, yg dilakukan oleh Paulus yg moderat
terhadap gerakan Jesus yg revolusioner, yg kini menjadikan ajaran Jesus
seperti sebuah ajaran moderat-sekuler.

Akibat penyusupan oleh Paulus dan pembusukannya terhadap ajaran Jesus,
sosok Jesus sang Pembebas (Mesias) - berubah menjadi sosok suci sang penebus dosa.

Sejarah dan Al-Kitab mencatat jelas2 Jesus bersama kaum Nazarea.
Orang2 Nazarea dan kaum Zelot seperti Petrus dan Yohanes yg
dicambuk karena dianggap subversif oleh Roma, Yakobus yg melancarkan
gerilya yg kemudian tertangkap dan dipancung oleh Roma, adalah pejuang2
revolusioner sejati yg keras terhadap penguasa Roma.

Demikian juga dengan Muhammad. Akbibat penyusupan dan pembusukan
oleh Snouck dan manusia2 sejenis Snouck dan Yudas yg jumlahnya ribuan,
pemahaman kita terhadap sosok Muhammad sbg pejuang revolusioner -
berubah menjadi sosok manusia suci.

Padahal, dalam jangka waktu 13 tahun, Muhammad perang lebih dari 40 kali.
Jelas2 Muhammad adalah sosok pejuang revolusioner,
bukan sosok moderat dengan baju gamis.

Jika anda perhatikan Kitab Suci,
Adakah Nabi yg bukan pejuang Kerajaan Allah ?
Adakah Nabi yg tidak punya musuh ?
Adakah Nabi yg menerima saja keadaan sebagai nasib dari Tuhan?
Atau mengajarkan manusia untuk bisa ikhlas atas segala sesuatu yg menimpa?

Tidak saudara !
Buktikan kepada saya !
Dan Kitab suci sendir telah membuktikan bahwa para Nabi adalah pejuang pembebas.

Musa, pembebas bangsa Israel dari cengkraman penindasan Fir'aun.
Jesus, jelas2 julukannya adalah pembebas orang Yahudi yg kemudian menjadi Raja orang Yahudi.
Muhammad adalah pembebas masyarakat Mekkah dari Jahiliah (Kebodohan).
Masih belum jelas jugakah bahwa mereka adalah pemberontak zaman?

Tapi ya semonggo,,, kalo maunya ngikutin Snouck, menerima nasib sebagai kehendak Tuhan.
Menerima penindasan dan kebodohan sebagai kehendak Tuhan.
Menganggap nasib anda di tangan Tuhan.
Dan terjajah oleh bangsa yg lebih maju adalah kemauan Tuhan.

2 komentar:

  1. dapat dipahami akibat dari ulah snouck sebagian besar umat beragama memisahkan antara Allah dan kekuasaan,urusan sama Tuhan cukup dgn pribadi masing2 urusan kekuasaan biarlah manusia yg mengurus tanpa Tuhan dijadikan sandaran

    BalasHapus