KEBERSERAHAN DIRI


DAMAI SEJAHTERA

BLOG INI HANYA UNTUK MANUSIA YANG MENDAMBAKAN PERDAMAIAN DUNIA KHUSUSNYA ANAK-ANAK ABRAHAM AGAR TERCIPTANYA SEBUAH SYSTEM KEHIDUPAN KEBERSERAHAN DIRI, DAMAI DAN SEJAHTERAH

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat/firman (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tiada kita abdi kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah." Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."

Laman

Senin, 22 Maret 2010

HAL PERSAKSIAN

Salam sejahterah.....
Saudaraku.
sedikit dalam catatan ini kita ingat kembali sejarah tentang perjalanan hidup kita, terutama detik-detik pengakuan keimanan kita kepada Tuhan, dimana titik balik perubahan itu berada pada pola pikir dan pola hidup yang menjadi salah satu bukti pengakuan keimanan kita.

Titik itulah yang menentukan dikatakan beriman atau tidaknya manusia, Titik itulah menentukan status drajat manusia, titik itu juga yang mencetak manusia- manusia yang tangguh dalam menghadapi segala ujian, titik itu juga yang menetukan kadar ke Ikhlasan manusia. begitu pula titik ini mampu menciptakan manusia menjadi manusia yang munafik, fasiq, musyriq, dan menjadikan gelar penghianat kepada tuhannya manusia.

Titik ini yang disebut titik PERSAKSIAN / KESAKSIAN.
Bila kita mau mencerdasi kata Saksi adalah: memahami betul situasi kondisi waktu dan tempat kejadian. dan mampu menjelaskan sejelas-jelasnya, seterang-terangnya kejadiannya, dan dia berada pada situasi dan kondisi kejadian tersebut dalam keadaan sadar. Di dalam ajaran para Nabi dan Rosul-Rosul Allah, persaksian tidak dapat lepas dari konsep penyebaran da'wahnya, sebab semua berawal dari persaksian. keimanan sesorang kepada Tuhan atau Tuan Allah diawali dengan yang disebut persaksian/kesaksian. karena ini yang menjadi spirit of god, yang menjadi Ruhul Quddus bagi setiap perjuangan para Nabi dan Rosul-Nya didalam mengimani atau penandaan(Mematerai) keimanan manusia. 

Didalam bahasa arab kesaksian disebut Syahadah/Syahid,didalam ajaran nasrani disebut persaksian. Banyak orang mengira ketika seseorang telah MENGUCAPKAN kalimah syahadah berarti dia sudah dikatakan beriman kepada Allah,dia sudah dikatakan muslim, kalau orang yang mengucap Syahadah dari luar orang muslim maka orang itu disebut Mualaf(Orang yang baru masuk islam). Femahaman yang seperti itu yang beredar sekarang ini. apakah seperti itu???... mari kita sama-sama memahami bersama kata persaksian 

Secara etimologi Kata ASYHADUANLLAILAHAILLOLLOH. yaitu Aku bersaksi tiada Illah kecuali Allah.
huruf Alif adalah domir dari Ana atau aku, - Asyhadu berasal dari kata Syahada (Huruf arab Syin, Ha besar dan huruf dal) -Lailaha- berasal dari kata illah yang berarti sesuatu yang dicintai, sesuatu yang memotifasi, sesuatu yamg mengerakan keinginan manusia,karena Illah bukan tuhan. kata -Illolloh adalah Allah yang berarti ismun Illah Al-haq yaitu yang paling Haq dicintai, diibadati, dan yang Haq mengerakan keinginan manusia, karena disamping yang paling Haq diibadati/yang diabdi yaitu Allah ada pengabdian-pengabdian lain selain Allah seperti Qs, 3:14.

ketika bersyahadah(Bersaksi) berarti kita harus memahami betul situasi kondisi apa yang sedang terjadi dan kita harus mampu menjelaskan tentang persaksian kita, ketika persaksian kita tidak memahami betul situasi,kondisi, waktu dan tempat serta tidak dapat menjelaskan, maka kita bisa dikatakan saksi PALSU. Hal tentang ke-ILLAHAN menjadi batal karena kesaksiannya adalah dusta. baik Persaksian dari Yahudi, Nasrani, maupun dari Islam.

Dengan kalimat yang mudah dimengerti, kalimat Asyhaduallaillahaillolloh berarti " Aku mengerti , memahami (tahu) betul situasi kondisiku waktu dan tempat ku berada secara sadar dan aku dapat menjelaskan bahwa tidak ada yang memotifasi diriku, tidak ada yang menggerakkan aku, tidak ada yang menjadi pengabdianku Hanyalah Illah yang Haq yaitu Allah."

Ada tertulis dalam kitab Allah, Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena meraka tidak menegenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. Roma 10:2-3 

Didalam Al-Kitab firman Allah tertulis Bahwa meraka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar yang berarti kesaksian mereka hanyalah kesia-siaan, walau pun mereka benar-benar khusu' dan giat dalam hal ibadah tetapi dalam ibadahnya tidak ada pengertian-pengertian yang benar, seperti halnya mereka bersyahadah tetapi tidak mengerti tentang bersyahadahya, baru sekedar mengucap mereka sudah merasa beriman kepada Allah, sudah merasa benar. Ke GR an..

Hal orang dikatakan beriman berarti dia sudah mengenapi persaksianya untuk Allah, dan hal yang sangat terpenting perlu diingat adalah orang tidak bisa beriman dan mengadakan persaksian dengan Allah, manakala tidak ada orang yang datang kepadanya kemudian menjelaskan tentang kabar gembira, tentang keimanan kepada Allah, kemudian orang itu tunduk iman kepada Allah atau kafir kepadaNya. 

hal persaksian menuntut 3 Hal, yaitu:
1. Adanya pemahaman yang kuat tentang Ke Illahan didalam Qolbu (Otak)
2. Adanya ikrar, pernyataan yang keluar dari mulut bukan didalam hati sehingga ada saksi yang mendengar tentang ikranya tersebut.
3. Adanya Pembuktian / penggenapan atas keyakinan dan ikranya tersebut.
Bila 3 tiga hal tersebut tidak dilaksanakan, persaksiannya hanyalah dusta.

Sudahkah kita memahami betul tentang PERSAKSIAN / KESAKSIAN KITA.??....
Atau hanya sebatas kata-kata. atau Selogan kosong tanpa arti ?!..
Jadikanlah kesaksian kita kepada Allah sebagai spirit of god, karena persaksian butuh bukti bukan hanya janji. Ketika sudah tidak memahami hal tentang kesaksian maka semua perbuatanya hanyalah kesia-siaan.

Salam sejahtera... bagi orang-orang yang telah membuat persaksian kepada Allah. Allahnya Alam semesta, Allahnya Abraham, Allahnya kita semua.

2 komentar:

  1. DAmai Sejahtera...........
    segala puji bagi allah tuan semsesta alam
    ALLAH Abraham...........
    Semoga banyak orang yang akan sadar mengenai arti "Persaksian"

    DAmai Sejahtera...........

    BalasHapus
    Balasan
    1. Damai Sejahtera buat rekan yang sudah bersaksi......tak perduli agamamu apa, dan kitabmu apa, inilah yang dimaksud Orang2 beriman dalam Kitab suci umat beragama.
      Salam sejahtera

      Saran aja buat Admin Blog ini,
      Akunnya supaya jelas & lengkap

      Hapus