KEBERSERAHAN DIRI


DAMAI SEJAHTERA

BLOG INI HANYA UNTUK MANUSIA YANG MENDAMBAKAN PERDAMAIAN DUNIA KHUSUSNYA ANAK-ANAK ABRAHAM AGAR TERCIPTANYA SEBUAH SYSTEM KEHIDUPAN KEBERSERAHAN DIRI, DAMAI DAN SEJAHTERAH

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat/firman (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tiada kita abdi kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah." Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."

Laman

Kamis, 18 Maret 2010

PERSOALAN HIDUP YANG SESUNGGUHNYA

Fenomena kehidupan memang sangat menarik untuk dipelajari, terutama fenomena realita kehidupan psyico sosial zaman sekarang ini, kata kesejahteraan sering diikut sertakan dalam bentuk kemakmuran, Pada kehidupan manusia tolak ukurnya adalah status sosial, seperti pangkat / jabatan, pendidikan, harta dan lai-lain. Begitupula Ukuran yang menjadi permasalahan hanya dilihat dari sudut pandang status sosial saja. tanpa meninjau ulang dari sudut spritulalisme.

Slogan sembako murah, pendidikan geratis, kemakmuran pendapatan perkapita daerah, bertanggung jawab terhadap rakyat miskin hanyalah isapan jempol belaka. semua itu menjadi masalah kehidupan bagi umat manusia dibumi ini.

Para cendikiawan diseluruh dunia baik dari pakar ekonom, pendidikan, pangan, pertahanan, kesra, Dll menjadiakan hal yang berbau materi menjadi satu pokok permasalahan yang ada, sekalipun sekaliber bangsa adidaya seperti Amerika.

Pernakah kita merenungi apakah persoalan sebenarnya Hidup ini?
Saudara-saudaraku ujung dari sebuah kehidupan adalah MATI, lantas apa yang telah kita persiapkan untuk menyambut kematian Kita?

Ada tertulis dalam kitab Allah dimana semua manusia memintanya akan tetapi dia tidak tahu apa yang dimintanya itu, seperti seseorang anak meminta sesuatu kepada siorang tua, tetapi anak itu tidak tahu apa barangnya , ketika dikabulan oleh siorang tua, seketika anak itu berteriak kegirangan(Kesenagan) padahal yang diberikan oleh siOrang tua tidak sesuai dengan permintaannya, tetapi anak itu tetap amat begitu senangnya, begitu pula seperti manusia meminta jalan kepada Tuhan, tetapi tidak mengetahui caranya, baru sekedar meminta sudah merasa mendapat petunjuk kepada jalanTuhan padahal yang ditunjukinya itu bukan jalan menuju kepada-Nya, melainkan kepada jalan selain Nya.

Tertulis dalam Kitab Allah (Ihdinasirotholmustaqim) Tunjukilah kami jalan yang lurus, Qs,1:6. Pertanyaannya apakah Jalan yang lurus itu??... Jangan kita seperti seorang anak kecil yang meminta sesuatu tetapi tidak mengetahui perminta-annya itu. karena inilah sebenarnya persoalan hidup.
kata tunjukilah kami jalan yang lurus (SIROTHOL MUSTAQIM) maka yang tergambar dibenak kita sebuah sebuah alam kehidupan setelah kematian, dimana alam itu sebut alam baqa' semua manusia yang mati dari yang hidup paling awal dan yang mati paling terakhir dikumpulkan disebuah padang ma'syar, semuanya dalam keadaan bertelanjang dada, dan ditepian padang itu ada sebuah jurang yang sangat dalam, didasarnya ada api yang sangat panas, bahan bakar api itu dari manusia dan batu, dan disebrang antara padang dan jurang yang sebagai pemisah ada sebuah taman yang sangat indah, semuannya tersedia ditaman itu. Penghubung antara padang ma'syar dengan taman adalah sebuah jembatan, jembatan itulah yang sering diminta oleh umat manusia sekarang ini yang sering disebut sirotholmustaqim, jembatan itu sangat tergantung dari amal manusia di bumi apabila amal kebaikannya lebih banyak dari amal kejahatannya maka jembatan itu akan menjadi lebar, begitu pula sebaliknya maka akan begitu tipis bagaikan rambut dibelah tujuh.

Karena saking tipisnya bagi orang yang kurang amal kebaikan dibumi jatulah dia kedalam jurang itu, jurang itulah yang sering disebut neraka, amal menentukan kondisi jembatan itu, yang sering disebut orang sebagai jembatan sirothol mustaqim. itulah gambaran manusia kebanyakan tentang sirothol mustaqim(Jalan yang lurus). Bagai mana menurut Kitab Allah apakah seperti itu sirothol mustqim?!!...

Jawabanya adalah ayat selanjutnya, Qs, 1:7 .... Tunjukilah kami jalan yang lurus 1;6, yaitu jalan orang-orang yang engkau telah anugrahi nikmat atas mereka bukan jalan yang engkau murkai dan bukan jalan yang sesat Qs, 1:7 . dari pernyataan ayat ini sangat jelas bahwa sirotol mustaqim (Jalan yang lurus) yaitu jalan orang-orang yang telah engkau anugrahi NIKMAT atas mereka, Ketika kita mencerdasi redaksi firman Allah diatas berarti sirotholmustaqim (Jalan Yang Lurus) yaitu jalan yang pernah dilalui oleh orang-orang yang dianugrahi NIKMAT, persoaalanya adalah siapa orang -orang yang dianugrahi nikamat itu? dikitab Allah tertulis Dan barang siapa yang menta'ati Allah dan Rosulnya Mereka itu akan bersama dengan orang-orang yang dianugrahi NIKMAT oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi (Orang2 yang bernubuwah) Para sidiqin (Orang2 yang membenarkan perjuangan para Nabi dan Rosul) Syuhada (Orang2 yang berjuang dan mati demi tegaknya hukum Allah yang yang dikomando seorang Rosul Allah) dan orang yang Sholeh (Yaitu orang2 yang selau mengadakan aktifitas hubungan dengan Allah dan Rosulnya demi tegaknya hukum Allah dibumi) dan mereka itulah teman yang sebaik baiknya Qs 4:69.

Soo... Jadi yang namanya sirothol mustaqim yaitu jalan hidup yang pernah ditempuh dan dilalui oleh para Nabi-nabi, Shidiqin, Syuhada, dan Sholihin, Bukan Sebuah jembatan keberuntungan, bila berutung masuk surga bila tak beruntung jatuh dech keneraka..

Saudara-saudaraku Persoalan tidak habis sampai disitu, ketika kita menyadari dari surat Alfataiha ayat 7 diatas maka ada dua jalan yaitu jalan yang lurus dan jalan yang dimurkai dan sesat, semenjak zaman kekolifahan adam sampai sekarang hanya ada dua jalan Qs 90:10, jalan yang lurus diwakili oleh para nabi,shidiqin, syuhada , dan sholihin maka jalan yang dimurkai lagi sesat "tidak lurus" diwakili oleh musuh dari nabi-nabi. kedua jalan ini ada sepanjang zaman kehidupan umat manusia,dan jalan itu selau berdampingan, ketika dia tidak ada dijalan yang lurus berarti dia berada dijalan yang sesat, begitu pula sebaliknya.

Berjalan dijalan yang lurus syaratnya adalah berjamaah, atau tidak bisa berjalan sendiri-sendiri karena redaksi firmanya dalam berbahasa Arab ada domir nahnu, kata dari ihdina(Tunjukilah KAMI) jalan yang lurus itu harus dilalui bersama-sama, seperti kata nabiyin yaitu para nabi yang berarti jamak, sidhiqin, syuhada dan sholihin semuanya bermakna jamak(banyak),

Shirothol mustaqim dengan artian Jembatan seperti rambut dibelah tujuh adalah alegoris sebegitu susah dan beratnya perjuangan para Orang-orang yang dianugrahi nikmat, salah sedikit akan jatuh ke dalam jurang neraka, gambaranya adalah jalan yang mendaki lagi sukar, membebaskan perbudakan dari hayatiddunya(Kehidupan materi yang rendah, ) memberi makan pada hari kelaparan yaitu kepada anak yatim yang tidak mempunyai pemimpin, yang ada hubungan kerabat, orang miskin, yang tidak mempunyai kekayaan wahyu (Al-Ma''n-barang berharga)yang sangat fakir yaitu dengan menyampaikan/berda'wah memberikan femahaman-pemahaman wahyu Allah.

Sebab aku tetap mengikuti jalan TUhan dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik, Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan dan dari ketetapanya aku tidak menyimpang, Aku berlaku tidak tercela kepada-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan, Karena itu Tuhan membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuia dengan kesucianku didepan mata-Nya, II sam 22:22-25.

Jauhkanlah jalan dusta dari padaku dan akruniakanlah aku taurot -Mu. Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menetapkan hukum-hukum-Mu dihadapanku, Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu yaTuhan janganlah membuat aku malu. Aku mengikutu petunjuk perintah-perintah -Mu sebab engkau melapangkan hatiku. Perlihatkanlah kepadaku ya Tuhan ketetapan - ketetapan-Mu aku hendak memegangnya sampai saat terakhir, .... Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan Keselamatan dari padamu itulah sesuai dengan janji-Mu. Mazmur 119:30-45

Jadi ujung dari persoalan hidup adalah mati, mempersiapkan kematian kita adalah dimana posisi kita sekarang ? dijalan yang lurus kah? atau dijalan yang dimurkai lagi sesat, itulah sebenarnya persoalan hidup seseorang bahkan persoalan hidup sebuah ummat manusia sekarang ini, tinggal bagai mana kita memilih dan memposisikan diri , Dan sesungguhnya kami telah menunjukinya jalan yang lurus ada yang bersukur dan ada yang kafir.

''ANTARA JALAN YANG LURUS DAN JALAN YANG SESAT SANGAT BERBEDA TIPIS, SETIPIS KULIT ARI, SETIPIS RAMBUT DIBELAH TUJUH"
>> MEWAKILI YANG MANA ANDA???...<<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar